Pelayanan Kepemudaan di Uni Indonesia Kawasan Barat seharusnya secara tidak langsung telah dimulai sejak organisasi Gereja Advent memulai sejarahnya di wilayah Indonesia. Pada 1906 Java Mission yang berkedudukan di Surabaya dibentuk di bawah Australian Conference. Saat itu G. Tesdale menjadi Ketua/Pendeta dengan Petra Skadsheim sebagai tenaga misionaris. 

Sebagaimana tercatat dalam laporan Seventh-Day Adventist Yearbook yang diterbitkan oleh General Conference setiap tahunnya, pelayanan kepemudaan sepenuhnya berdiri di Indonesia mulai pada 1930. Saat itu wilayah Indonesia telah dinamai sebagai “Netherlands East Indies Union Mission” yang berkedudukan di Weltervreden (Jakarta). Pelayanan kepemudaan pada 1930 masih bernama Young People’s Society of Missionary Volunteers (Y.P.M.V) dan dipimpin oleh Peter Drinhauss yang sekaligus menandai sejarah kepemudaan di Indonesia sebagai Direktur Pelayanan Pemuda Advent pertama. 

“Dalam tulisan tentang ‘Kenang-kenangan Permulaan Pekabaran Advent di Indonesia” M. E. Diredja menulis bahwa pada 1929 dalam pertemuan pimpinan gereja di Singapura, telah ditetapkan pimpinan pelayan gereja di Indonesia yaitu Pdt. B. Ohme, sebagai Ketua Uni dan Peter Drinhauss sebagai Pemimpin Anggota Bekerja, Sekolah Sabat, Kumpulan Orang Muda dan Penginjil Literatur” (Warta Gereja Advent edisi Januari 1974, hal. 4).

Selanjutnya secara umum perkembangan pelayanan Pemuda Advent berkembang pesat seiring dengan dibukanya ladang-ladang baru di penjuru Indonesia. Diawali dengan sebutan Kumpulan Orang Muda atau KOM saat program pelayanan dimulai. Kemudian berganti menjadi Perkumpulan Misionaris Advent (PMA) yang dikenal luas pada era 1960 – 1970an. 

Hingga pada 1980 sampai sekarang anak-anak muda gereja kita dinaungi dalam Departemen Pemuda Advent yang saat ini disempurnakan lagi namanya menjadi Departemen Pelayanan Pemuda Advent.